Prodi PGSD Penjas FPOK UPI bekerjasama dengan Sekolah Pascasarjana (SPS) UPI menyelenggarakan Lokakarya Penerapan Kurikulum Merdeka Bagi Guru PJOK di Provinsi Jawa Barat. Agenda lokakarya diselenggarakan pada hari Rabu, 28 September 2022, di Auditorium FPOK UPI, lantai 4, Gedung FPOK UPI, Jl. Dr. Setiabdhi No. 229, Bandung.
Menurut penyelenggara, Dr. Agus Mahendra, MA., yang juga merupakan Ketua Prodi PGSD Penjas, lokakarya tersebut merupakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM UPI) yang dananya bersumber dari dana hibah Penelitian dan PKM UPI yang dikelola oleh Sekolah Pascasarjana UPI, dana anggaran tahun 2022.
Lokakarya berlangsung selama satu hari, dilaksanakan secara blended, yaitu Sebagian peserta diundang secara tatap muka hadir langsung di Auditorium FPOK UPI, sedangkan Sebagian besar lagi hadir secara daring melalui wahana Zomm Video Conference. Menurut Agus, jumlah peserta yang mendaftar mencapai 640 orang, merupakan gabungan dari guru-guru dari seluruh jenjang pendidikan (SD, SMP, dan SMA), berasal dari berbagai Kabupaten dan Kota dari seluruh Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Bahkan, dari domisili, terdapat juga peserta yang dating dari provinsi lain, seperti dari Jateng, Jatim, dan bahkan NTB.
Lokakarya menghadirkan narasumber dari Prodi PGSD Penjas, yang merupakan tim pengembang Kurikulum Merdeka yang dibentuk oleh Puskurbuk, Balitbang Kemdikbud, yaitu Dr. Agus Mahendra, MA., dan tim Penelaah Buku Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka, Dr. H. Dian Budiana, M.Pd. Agus Mahendra adalah Kaprodi PGSD Penjas FPOK UPI, sedangkan Dian Budiana adalah Wakil Dekan Bidang Pendidikan, FPOK UPI. Keduanya secara berangkai menyampaikan materi Struktur Kurikulum Merdeka, Capaian Pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila (PPP), dan Prinsip-prinsip Implementasi Kurikulum Merdeka. Namun demikian, mengingat waktu yang terbatas, cakupan lokakarya masih terbatas pada bagaimana penerapan kurikulum merdeka ini dari sisi penyiapan perangkat belajar seperti penyusunan Capaian Pembelajaran, Penyusunan RPP, dan menyinggung sedikit tentang Modul Ajar.
Peserta yang dihadirkan di Auditorium secara luring menunjukkan antusiasme yang tinggi ketika mengikuti Lokakarya tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan keinggintahuan yang besar terhadap esensi Kurikulum Merdeka, terutama terkait dengan penerapannya. Demikian juga dengan peserta yang berpartisipasi secara daring. Peserta sangat berterima kasih mengingat informasi yang disampaikan dalam merupakan informasi baru dan bermakna bagi keberhasilan tugas mereka sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di semua jenjang pendidikan.
Banyaknya peserta yang menyatakan turut serta dalam lokakarya menunjukkan fakta bahwa informasi terkait Kurikulum Merdeka masih amat terbatas, apalagi informasi yang disiapkan pemerintah, dalam hal ini Kemdikbud. Faktanya, kementerian pendidikan dan kebudayaan baru meluncurkan program penerapan kurikulum merdeka ini baru sebatas di lingkungan sekolah penggerak dan guru-guru penggerak, yang jumlahnya amat terbatas. Bahkan bagi guru-guru PJOK, program yang dibesut pemerintah sifatnya masih terlalu umum, karena terkait dengan informasi tentang kurikulum merdeka secara umum, tidak dikaitkan secara khusus pada mata pelajaran tertentu, apalagi pada mata pelajaran PJOK.
Para peserta menyampaikan harapan dan keinginan agar acara lokakarya terkait penerapan Kurikulum merdeka ini dapat dilanjutkan oleh panitia atau prodi PGSD Penjas, khsusunya yang terkait dengan bagaimana penerapan Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran dan Acuan Tujuan Pembelajaran diterapkan secara praktek.