Summer Program Day 2: Focus on Sedentary Behavior Indicator

UPI-Prodi PGSD Penjas.  Summer Program hari kedua (Minggu, 11 Desember) masih bertemu Salome Aubert, Ph.D. sebagai pembicara. Topik yang dibawakannya adalah Sedentary Behavior: definition, grading methodology, and rational. Bertindak sebagai pembawa acara dan moderator yang memimpin presentasi adalah Anira, M.Pd. Jumlah peserta yang hadir berada di isaran 70 orang, yang mana peserta tersebut mayoritas datang dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Jepang, dan bahkan China.

Sedentary behavior merupakan topik yang cukup sulit diuraikan dan dipahami oleh banyak orang. Terkait dengan definisi saja, para ahli masih banyak yang mendebatkan, misalnya terkait dengan apakah seseorang yang tidak aktif disebut berperilaku sedenter? Salome dalam paparannya membedakan antara perilaku tidak aktif dan perilaku sedenter. Secara konsep, perilaku tidak-aktif atau kurang-aktif adalah perilaku yang tidak memenuhi dosis sebagaimana yang direkomendasikan oleh WHO dalam hal intensitas dan durasi; sedangkan perilaku sedenter adalah kecenderungan perilaku diam sambil melakukan kegiatan yang berhubungan dengan layar dan jumlahnya lebih dari dua jam sehari, dengan posisi tubuh duduk, berbaring terlentang, atau berbaring telungkup.  Tetapi dengan begitu, bukan berarti bahwa tingginya screen time dianggap sama dengan perilaku sedenter, karena screen time tinggi tidak selalu dilakukan dengan diam tanpa gerak. Bisa saja seseorang menonton TV atau video sambil berjalan kaki di tempat di rumahnya atau sambil joging (Anda pasti belum pernah ya nonton TV sambil squat-tegak berulang-ulang ya?) . Meskipun matanya ke layar, tetapi tubuhnya tidak diam.

Sedentary behavior bisa dibedakan ke dalam definisi yang berbeda-beda, di antaranya adalah sedentary time, yaitu waktu yang dihabiskan untuk setiap durasi ataudalam setiap konteks dalam perilaku sedenter; sedentary bout: periode waktu sedenter yang tidak terinterupsi; dan sedentary interruptions/breaks: yaitu suatu perilaku sedenter non-bout di antara dua bout.

Demikian juga dengan istilah screen time, inipun sangat beragam. Meliputi recreational screen time: yaitu waktu yang dihabiskan dalam perilaku screen tinggi yang tidak terkait dengan sekolah atau kerja; ada juga stationary screen time: yaitu waktu yang dihabiskan ketika menggunakan peralatan ber-screen sambil tetap dalam posisi diam di segala konteks (sekolah, kerja atau rekreasi); lalu ada sedentary screen time: yaitu waktu yang habis digunakan ketika memakai alat ber-screen dalam berbagai konteks, misalnya smartphone, tablet, computer, televisi, sambil sedenter dalam setiap konteks, dan ada juga yang disebut active screen time: yaitu waktu yang habis ketika menggunakan perlatan berbasis screen tetapi tidak sambil diam dalam setia konteks.

Semua perilaku tentu dapat menimbulkan konsekuensi. Silahkan perdalam dengan membaca kembali naskah paparan Salome yang dimuat dalam drive dari panitia.

Salome memaparkan juga bahwa sejauh ini cara mengukur perilaku sedenter bisa dilakukan dengan beberapa cara. Inipun dapat dibaca disumbernya secara langsung;

Snapshot dari Summer Program hari kedua:

 

 

Sepertinya moderator sekaligus pembawa acara lupa mengajak peserta summer program untuk berfoto bersama, dengan meminta semua untuk buka kamera dulu.

Bahan paparan dari Salome Aubert, Ph.D., dapat didownload di lin drive berikut ini:

https://drive.google.com/drive/folders/1skbDb8mFxCm-POeVJ4vb1kOeyfxLGAa9

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *