Minggu kedua Pebila Risti di SD Sungai Tawang dipenuhi dengan kegiatan pembelajaran yang dinamis dan tantangan cuaca. Dengan musim hujan yang melanda, Pebila bersama siswa menghadapi kebijakan baru, di mana murid-murid bisa pulang lebih awal untuk menghindari banjir di perjalanan. Situasi ini menciptakan rasa solidaritas di antara guru dan siswa, karena mereka saling menjaga keselamatan satu sama lain.
Dalam konteks pembelajaran, Pebila mengamati bahwa guru-guru di sekolah ini biasanya menguasai satu bidang pelajaran. Contohnya, satu guru mengajar satu mata pelajaran tertentu. Namun, jika ada kekurangan guru di bidang lain, mereka diperbolehkan untuk mengajarkan mata pelajaran yang berbeda. Hal ini berbeda dengan sistem pendidikan di negara lain, di mana satu guru diharuskan menguasai seluruh bidang dalam satu kelas.
Dari Senin hingga Sabtu, Pebila mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) untuk kelas 1 hingga 6. Setelah sesi olahraga, ia kembali mengajar kelas 5 dan 6 dengan mata pelajaran Matematika. Selain itu, ia juga terlibat dalam pengajaran mata pelajaran Agama Islam, memperkaya pengalaman dan pengetahuannya dalam proses belajar mengajar.
Di luar kelas, Pebila aktif mengikuti kegiatan les membaca dan pramuka, memberikan pengajaran yang bermanfaat bagi siswa. Pada hari Sabtu, ia mendapatkan tugas khusus untuk membina dan melatih ekstrakurikuler atletik, yang akan diperlombakan pada acara PORSENI yang dijadwalkan awal November. Pebila juga menjabat sebagai instruktur senam pagi, membimbing murid dan guru untuk memulai hari dengan penuh semangat.
Dengan penuh dedikasi dan semangat, Pebila Risti terus berkontribusi dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan di SD Sungai Tawang. Pengalamannya dalam menghadapi tantangan cuaca serta keterlibatannya dalam berbagai kegiatan menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan keterampilan dan potensi siswa, sambil menjalin hubungan yang baik dengan seluruh civitas sekolah.
