Shah Alam, Malaysia – 19 September 2024 – Konferensi 10th ACPES (ASEAN Council of Physical Education and Sport) International Conference 2024 memasuki hari kedua dengan serangkaian kuliah utama yang mengangkat isu-isu terkini dalam dunia pendidikan jasmani dan kesehatan. Para peserta konferensi, termasuk dosen-dosen dari PGSD Penjas UPI, semakin terinspirasi oleh para ahli global yang membagikan pengetahuan dan temuan terbaru mereka.
Kuliah Utama yang Membuka Wawasan
Pada pagi hari, konferensi dimulai dengan Keynote Lecture 1 yang disampaikan oleh Prof. Dr. Wang Xiaozan dari The World Physical Education Alliance (WPEA) dan East China Normal University. Dalam kuliah yang berjudul Exploration and Outcomes of Motor Interventions for Exceptional Children in China, Prof. Dr. Wang menjelaskan upaya-upaya intervensi motorik untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus di China, serta dampak positif yang dihasilkan oleh program-program tersebut dalam meningkatkan kemampuan motorik mereka.
Setelahnya, sesi Plenary Lecture 1 yang disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr. Mawarni Mohamed dari Universiti Teknologi MARA membahas Revitalizing Retirement: Exploring the Influence of SAB20/30 Exercise Programme on Leisure Satisfaction. Beliau mengungkapkan bagaimana program olahraga SAB20/30 dapat meningkatkan kepuasan selama masa pensiun dengan membantu lansia tetap aktif secara fisik.
Plenary Lectures yang Menyentuh Berbagai Aspek Kesehatan
Konferensi dilanjutkan dengan Plenary Lecture 2, yang disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr. Hasbullah Ismail dari Universiti Teknologi MARA. Topiknya, Coronary Artery Disease (CAD) Risk Factors Thresholds and Physical Activity Levels in Malaysian Aging Population, membahas bagaimana faktor risiko penyakit jantung koroner (CAD) berhubungan dengan tingkat aktivitas fisik pada populasi lansia di Malaysia, serta pentingnya olahraga untuk mengurangi risiko penyakit ini.
Plenary Lecture 3 oleh Dr. Hajah Liliana Puspa Sari dari Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna Indonesia, menarik perhatian dengan membahas The Impact of Fitness Training on Reducing Gout Symptoms in Early Adulthood. Dr. Liliana memaparkan penelitian tentang bagaimana pelatihan kebugaran dapat membantu mengurangi gejala gout, sebuah penyakit yang kerap terjadi pada usia dewasa muda.
Inovasi Pendidikan Jasmani dengan Teknologi
Pada sesi penutup di pagi hari, Assoc. Prof. Dr. Ye Song Dong Steven dari South China Normal University memberikan Plenary Lecture 4 berjudul Innovating Physical Education through Artificial Intelligence. Beliau membahas penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam inovasi pembelajaran pendidikan jasmani, yang dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dan efisiensi pengajaran.
Meningkatkan Kolaborasi Internasional
Para peserta, termasuk delegasi dari PGSD Penjas UPI, menyambut baik berbagai pembicaraan tersebut. Dosen-dosen dari UPI, seperti Dr. Agus Mahendra dan Eva Sri Gumilang, mengungkapkan bahwa topik-topik yang dibahas sangat relevan dengan perkembangan pendidikan jasmani di Indonesia, khususnya dalam hal implementasi teknologi dan intervensi fisik pada berbagai kelompok usia.
Membuka Jalan untuk Inovasi Lebih Lanjut
Dengan sesi-sesi yang sangat informatif dan penuh wawasan, hari kedua konferensi ini menegaskan pentingnya terus berinovasi dalam dunia pendidikan jasmani dan olahraga. Kegiatan ini juga memperkuat jaringan antara akademisi dan praktisi dari berbagai negara, mendorong kolaborasi internasional untuk memajukan bidang pendidikan jasmani.
Konferensi 10th ACPES ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan jasmani yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua kalangan, serta potensi teknologi untuk memperkaya cara kita mengajarkan dan mempraktekkan olahraga di era digital.