Profil

Pendidikan Guru Sekolah Dasar –  Pendidikan Jasmani.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Pendidikan Jasmani merupakan Program Studi yang dibina oleh Departemen Pendidikan Olahraga. Dibentuknya Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani ini berdasarkan SK Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Nomor: 2448/J33/PP.03.02/2006.

Program Studi PGSD saat ini terakreditasi oleh DIKTI dan memperoleh nilai Akreditasi A dari BAN PT, KEMENRISTEKDIKTI, pada tahun 2017, dengan Keputusan BAN PT No. 4486/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2017. Dengan status Akreditasi A ini prodi PGSD Penjas memiliki kewajiban untuk meningkatkan kualitas layanannya karena sudah memenuhi standar kelayakan untuk menyelenggarakan tugas-tugas tambahan lain yang juga melekat dalam kewenangan prodi berkualifikasi Akreditasi A.

Prodi PGSD PENJAS saat ini memiliki kualifikasi dosen yang cukup membanggakan, dengan 8 orang berkualifikasi S2 dan 4 orang berkualifikasi S3. Dalam hal sarana dan prasarana, prodi PGSD masih belum mengalami perubahan signifikan, mengingat peralatan yang dimiliki prodi PGSD masih identik dengan peralatan lama; yaitu sekitar 80% nya masih berupa peralatan olahraga yang berstandard nasional dan internasional, sementara peralatan pembelajaran Penjasorkes di SD idealnya berupa peralatan Penjas yang memenuhi prinsip Developmentally Appropriate Practice (DAP), agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Dengan demikian, peralatan pembelajaran pun masih dikategorikan Inappropriate, sehingga belum memberikan gambaran utuh kepada para mahasiswa calon guru tentang Penjas SD yang sesungguhnya.Program studi PGSD Pendidikan Jasmani, merupakan pecahan dari Jurusan Pendidikan Olahraga (POR) yang pada awalnya hanya membawahi prodi PJKR. Dengan keyakinan bahwa Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di SD (Sekolah Dasar) memiliki nuansa yang berbeda dari PJOK di sekolah lanjutan, maka pendirian prodi PGSD benar-benar dipandang perlu. Perbedaan yang melekat kepada pendirian prodi PGSD ini bersentuhan kuat dengan perlunya peletakkan dasar yang kokoh pada pembentukan fundasi dari sisi konten berupa gerak dasar fundamental untuk meningkatkan literasi fisikal (physical literacy) anak serta pembentukan kebiasaan hidup sehat dan aktif, yang perlu dikombinasi dengan cara-cara penyampaian dalam pola pengasuhan yang membangun, membentuk serta memberi rupa pada psikologi dan mental anak. Atas dasar pertimbangan pedagogis, filosofis serta sosiologis itulah, maka prodi PGSD didirikan, dan keberadaannya tentu perlu didasari oleh hadirnya kurikulum pendidikan guru yang tepat.